Jumat, 20 Juli 2018

UTS SISTEM PAKAR

1.       Buatlah jaringan semantik dari data diri Anda sendiri.


2.    Buatlah hirarki frame dari handphone dan laptop Anda sendiri.

Handphone Frame
Class : Elektronik
Nama Perangkat : OPPO F1s
Negara : Indonesia
Model : A1601
Sistem Operasi : ColorOS based on Android
Versi ColorOS : V3.0.0i
Versi Android : 5.1

Frame Handphone

Frame Mesin
Processor : Eight core
RAM : 3.0 GB
ROM : 32 GB
Versi pita basis : MOLY.LR11.W1539.MD.MP.V20.3.P45
Versi kernel : 3.10.72-G201708142235

Frame Laptop
Class : Elektronik
Nama Perangkat : Acer
Tipe : Aspire E 11
Model : ES1-111-CU5A
Sistem Operasi : Windows 8.1, 64-bit
Layar : 11.6“, HD 1366 x 768, 16:9 aspect ratio
Grafis : Intel® HD Graphics
Warna : Diamond Black (textured cover)
Dimensi : 291 (W) x 211 (D) x 21.2 (H) mm
Berat : 1.29 kg

Frame Mesin
Memori : 2 GB DDR3L, Up to 8 GB (DIMM x1)
Storage : HDD: 500 GB , Up to 1 TB
Wireless & Networking : 802.11b/g/n; Bluetooth 4.0
10/100/1000 Gigabit LAN
Power & Baterai : AC adapter: 3-pin 40 W AC adapter
Battery pack: 30 Wh 2640 mAh
11.4V 3-cell Li-ion
Battery life: Up to 5 hours

Frame Laptop

3.    Buatlah diagram alur dari tugas kelompok Anda.

Untuk jawaban nomor 3, belum diexport ke JPG.
Share:

UAS SISTEM PAKAR

Berikut adalah jawaban dari soal UAS Sistem Pakar.

1. Langkah-Langkah dalam Membuat Sistem Pakar
    
Langkah I : Mendefinisikan/mengidentifikasi masalah dan kebutuhan

Dalam pembuatan sistem pakar, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah. Masalah apa yang harus diberikan solusi, mendefinisikan masalah yang akan dikomputerisasi, apakah sistem pakar dapat membantu memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Kemudian menentukan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah tersebut. Contoh, sistem pakar untuk menentukan diagnosa penyakit THT. Pada sistem pakar ini, membantu pakar dalam mendiagnosa penyakit THT yang didokumentasi ke dalam sistem, agar sistem tersebut dapat menghasilkan keputusan seperti pakar.

Langkah II : Memilih alat pengembangan

Alat pengembangan sistem pakar merupakan paket perangkat keras dan perangkat lunak yang memungkinkan untuk memasukkan pengetahuan pakar kedalam komputer.

Dalam pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit THT menggunakan laptop sebagai perangkat keras dan NetBeans sebagai perangkat lunak dalam pengembangan sistem yang dibuat dengan bahasa pemrograman Java.

Langkah III : Melaksanakan rekayasa pengetahuan

Langkah ketiga yaitu, merekayasa pengetahuan. Dalam langkah ini dijelaskan bagaimana caranya memperoleh pengetahuan. Seperti yang diketahui, pengetahuan dapat diperoleh dengan berbagai cara, yaitu melalui buku-buku, artikel-artikel ilmiah atau acuan lainnya yang bisa diperoleh dengan mudah dan cepat. Pengetahuan aktual dapat diperoleh dari individu atau seseorang yang memang ahli di bidangnya. Bentuk pengetahuan akan menuntun dan mengarahkan dalam pemecahan masalah yang lebih riil.

Pada sistem pakar diagnose penyakit THT, sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, dilakukan pencarian pengetahun tentang sistem pakar yang akan dibuat. Karena, akan membuat sistem pakar diagnose penyakit THT, dengan demikian dicarilah pengetahuan yang berhubungan dengan penyakit THT melalui browsing di internet dan artikel-artikel ilmiah.

Langkah IV : Merancang Sistem

Dengan menggunakan pengetahuan yang sudah didapatkan beserta alatnya yaitu software dan hardware, maka sekarang dapat dilakukan tahap merancang sistem pakar. Jika pengetahuan yang akan diolah telah sampai pada penyusunan prosedur sebaiknya dibuat bagan alur (flowchart), hal tersebut dapat membantu untuk memahami dan mengorganisasi pengetahuan untuk sistem pakar. Selanjutnya dengan mulai mengkonversi pengetahuan dalam bentuk kaidah IF-THEN atau pembentukan aturan pada sistem pakar yang akan dibuat. Pada sistem pakar diagnosa penyakit THT terdapat 4 aturan. Kemudian membuat antarmuka pemakai (user interface).

Langkah V: Menguji Sistem

Setelah sistem dirancang dan antarmuka pemakai telah jadi, langkah selanjutnya adalah menguji sistem. Tahap pengujian ini diusahakan untuk melihat kebenaran sistem pakar tersebut, agar jalannya sistem benar-benar sesuai dengan tujuan yang dimaksud. Penguji sistem sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan suatu sistem, dan melakukan perbaikan-perbaikan jika masih terjadi kesalahan.


Dalam pengujian sistem untuk sistem pakar diagnosa penyakit THT dimasukkan gejala-gejala penyakit THT yang akan menghasilkan keputusan diagnosa penyakit berdasarkan pengetahuan yang dijadikan acuan.

2. Knowledge Engineering Process


Perekayasa pengetahuan (knowledge engineer) adalah seorang yang membantu pakar dalam menyusun area permasalahan dengan menginterprestasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan. Dalam hal ini penulis sebagai perekayasa pengetahuannya.

Proses dalam rekayasa pengetahuan dalam membangun suatu basis pengetahuan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Akuisisi Pengetahuan

 Akuisisi pengetahuan melibatkan akuisisi pengetahuan dari pakar manusia, buku, dokumen  atau file komputer. Pengetahaun tersebut dapat spesifik terhadap proses pemecahan masalah, dan dapat pula berupa pengetahuan umum.

2. Validasi Pengetahuan

Pengetahaun harus valid dan teruji misalnya, dengan menggunakan tes kasus hingga kualitasnya dapat diterima. Hasil tes kasus biasanya ditunjukkan oleh pakar untuk menguji ketepatan (accuracy) dari sistem pakar.

3. Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh dalam suatu skema / diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain.

4. Justifikasi dan Penjelasan

Bagian ini melibatkan desain dan pemrograman kemampuan penjelasan, misalnya kemampuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana komputer mendapatkan kesimpulan. 

3. Alur Diagram Phase Pengembangan Sistem Pakar


Phase I : Inisialisai Proyek


Dalam mengembangkan sistem pakar, phase pertama yang dilakukan adalah tahap inisialisasi proyek. Inisialisasi proyek adalah perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai. Yang dilakukan pada phase inisialisasi proyek adalah sebagai berikut.

·           Definisi Permasalahan
Dalam phase inisialisasi, mendefinisikan permasalahan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam pengembangan sistem pakar. Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari solusi. Apabila proses pendefinisian masalah dilakukan dengan benar maka akan dicapai hasil yang optimal.
·           Pengkajian Kebutuhan
Menentukan kebutuhan fungsional dari sistem. Kebutuhan riil apa saja yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem pakar.

·           Evaluasi Alternatif Solusi Verifikasi
Sebelum memulai pengembangan Sistem Pakar, perlunya perhatian solusi alternatif terhadap permasalahan. Maksudnya, jika masalah telah diidentifikasi maka selanjutnya akan diberikan solusi terhadap masalah tersebut. Dari solusi-solusi yang didapatkan perlu dipersiapkan alternative solusi agar dapat mencapai hasil yang optimal.

·           Pendekatan Sistem Pakar
Perlu adanya studi 3 (tiga) bagian untuk menentukan apakah pendekatan sistem pakar cocok, yaitu sebagai berikut.
·       Requirements (verifikasi kebutuhan)
·       Justification (justifikasi kebutuhan)
·       Appropriatness (menaksir kemungkinan pengembangan sistem, kecocokan dari sistem pakar)

·           Perhatian Terhadap Isu Manajemen
·       Siapa yang akan memulai Proyek?
·       Ketersediaan finansial
·       Ketersediaan sumber daya lainnya
·       Konstrain hukum dan konstrain lain-lain
·       Nilai jual proyek : setiap pihak  yang terlibat atau top management harus yakin terhadap nilai proyek

·       Seseorang dalam top management harus mensponsori proyek ini dengan sungguh sungguh.

Phase II : Analisis dan Perancangan Sistem


Setelah phase inisialisasi, selanjutnya adalah analisis dan perancangan sistem. Pada phase ini terdapat beberapa sub-phase, yaitu sebagai berikut.

·           Rancangan dan Rencana Konseptual
Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsepkonsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Konseptualisasi juga meng­analisis datadata penting yang harus didalami bersama dengan pakar di bidang permasalahan tersebut.

·           Strategi Pengembangan
·      Pengembangan internal
Menyewa konsultan, kemitraan dengan universitas, bergabung dengan konsorsium industri, dan membeli produk jadi
·      Outsourcing
·      Pendekatan gabungan

·           Sumber-Sumber Pengetahuan
Dalam tahap ini, dilakukan pencarian sumber pengetahuan mengenai sistem pakar yang akan dibuat. Misalnya, mencari pengetahuan yang bersumber dari buku-buku, artikel ilmiah, bahkan dari pakar itu langsung yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan sistem.

·           Sumber Daya Komputasi
Mengembangkan sistem pakar dibutuhkan sumber daya komputasi, yaitu pemilihan software dan dukungan hardware. Pemilihan paket software seringkali ditentukan oleh hardware yang digunakan dan kekuatan memori dan pemrosesannya. Kebanyakan sistem pakar di masa lalu dikerjakan di workstation dan mikrokomputer daripada di mainframe.

·           Study Kelayakan, Analisis Biaya-Manfaat
Mengevaluasi kelayakan dari sisi kelayakan ekonomis (finansial) seperti, biaya pengembangan sistem, biaya pemeliharaan, keuntungan yang diharapkan; kelayakan teknis seperti, kebutuhan interface, Isu networking, terdapatnya pengetahuan dan data, keamanan dari pengetahuan yang rahasia, skema representasi pengetahuan, hardware/software availability; kelayakan operasional seperti, terdapatnya sumber daya manusia, prioritas terhadap proyek lainnya, pengkajian kebutuhan, isu organisasi dan implementasi, dukungan manajemen dan pengguna, terdapatnya pakar dan insinyur pengetahuan.

Phase III : Prototyping Cepat


Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Sedangkan prototype adalah ide bagi pembuat maupun pengguna (potensial) tentang cara suatu sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkap dan bagaimana sistem nantinya akan dikembangkan maupun diperbaiki. Adapun sub-phase atau tahap-tahap yang dilakukan pada phase ini adalah sebagai berikut.
·           Membangun Prototipe Sederhana
·           Testing, Improving, dan Expending
·           Demonstrasi dan Analisis Kelayakan
·           Penyelesaian Rancangan

Phase IV : Pengembangan Sistem


Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem secara keseluruhan. Dalam pengembangan sistem, adapun hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut.
·           Membangun Basis Pengetahuan Testing, Evaluating, dan Improving Basis
·           Pengetahuan Rencana Integrasi

Phase V : Implementasi


Proses Implementasi sistem pakar sama dengan proses implementasi sistem (software) lainnya. tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah ke dalam modulmodul. Sub-phase dalam phase ini meliputi:
·           Penerimaan oleh pengguna
Memastikan sistem diterima dan diterapkan oleh pengguna dalam operasi sehari-hari.
·           Instalasi, Demonstrasi, Deployment
Melalui demo sistem, orientasi, dan pelatihan yang dapat ditunjukkan kepada penggunan dalam implementasi sistem.
·           Orientasi, Training, Security, Dokumentasi, Integrasi, Field Pengguna
Pentingnya dokumentasi dan pengamanan pengetahuan (mekanisme keamanan), integrasi dan tes lapangan.

Phase VI : Post-Implementasi

·           Operasi, Maintenance dan Upgrades
·           Operasi : Adanya dukungan terhadap beroperasinya sistem, pembentukan grup pengguna
·           Maintenance dan Upgrades : Modifikasi aturan, cek integritas dan kualitas data, penambahan pengetahuan pakar

·           Evaluasi Periodik
Dalam tahap evaluasi, berikut ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab:
·           Bagaimanakah perbandingan antara biaya perawatan dengan keuntungan yang didapat?
·           Apakah perawatan yg ada sudah cukup sehingga pengetahuannya ter-up to date dan akurat?
·           Apakah sistem dapat diakses oleh semua pengguna?
·           Apakah penggunaan sistem meningkat?


4. Sistem Pakar Apa yang akan Dibuat?

Sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Oleh karena itu, saya akan membuat sistem pakar dibidang psikologi yaitu, menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Mengapa? Karena, berdasarkan alasan pribadi, saya sendiri menyukai anak-anak. Perkembangan anak-anak sangat perlu diperhatikan karena merekalah generasi penerus bangsa. Itu alasan saya secara general. Kini, perkembangan teknologi semakin maju dan berkembang, kemampuan seorang pakar dapat dimasukkan ke komputer yang disebut dengan sistem pakar. Bidang IT dan Bidang Psikologi dipertemukan, praktisi IT memasukkan semua pengetahuan pakar psikolog perkembangan anak-anak ke komputer. Dengan demikian, akan memudahkan pakar dalam menangani pasien dan memudahkan pula para pasien. Misalnya, jika dibuat sistem pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak berbasis web, maka pasien tidak perlu datang konsultasi ke pakarnya langsung, karena telah disediakan pakar melalui sistem. Apalagi yang namanya anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan, terkadang tidak ingin mengikuti yang dikatakan oleh orangtuanya.
Share:

Kamis, 01 September 2016

Present Tense


A.           What is PRESENT TENSE?

          Present Tense is once of a tenses that is used to refer to the present.

PRESENT TENSE = WAKTU SEKARANG


             Common times in Present Tense:


B.            When to Use Present Tense?


        The present tense is used to describe events that are scheduled.
        Something that is true in the present.
        Something that is always true.
        Something that is fixed in the future.
        Used to describe actions that are factual or habitual.

C.           Example of Present Tense

 
 Subjek + Infinitive

        I usually sit here.
        You work at the office every day.
        They seldom go to school.
        The sun rises in the east.
        You work hard every day.
        She loves her country.
        The sun sets in the west.
        Kendall usually relaxes after dinner.
        We often sings in English.

If we see deeply these examples, there are verb plus –s and –es in just subject she, he, it. Why? Because, verb with the last alphabet o, sh, ch, s, x, z, dan y should put –es, except that we just put –s.

Example:
        Go + es = goes
        Wash + es = washes
        Miss + es = misses
        Relax + es = relaxes
        Buzz + es = buzzes
        Study + es = studies
        Try + es = tries

*Note:
Bila kata kerja berakhiran huruf –y didahului huruf mati, maka –y harus lebih dahulu diganti dengan i sebelum ditambah –es; tetapi bila hurus –y didahului huruf hidup, maka hanya menambah –s saja:
buy  +  s  =  buys
  play  +  s  =  plays

D.            TO BE Simple Present Tense

        
E.      Questions and Negatives Sentences

          With the present tense, we use do and does to make questions. We use does for the third person (she/he/it) and we use do for the others.

         With the present tense we use do and does to make negatives. We use does not (doesn’t) for the third person (she/he/it) and we use do not (don’t) for the others.

You work hard.
Do you work hard?
You do not work hard.

He eats fish.
Does he eat fish?
He does not eat fish.




Did you get the point?

Share: